Sabtu, 29 Desember 2012

SEKILAS TENTANG OBAT GENERIK

        Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”plumicillin”, sedangkan pabrik ”B” memberi nama ”pecelicilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin..Dari sisi zat aktifnya (komponen utama obat) , antara obat generik (baik berlogo maupun bermerek dagang), persis sama dengan obat paten. Namun Obat generik lebih murah dibanding obat yang dipatenkan.
        Mutu obat generik tidak berbeda dengan obat paten karena bahan bakunya sama. Ibarat sebuah baju, fungsi dasarnya untuk melindungi tubuh dari sengatan matahari dan udara dingin. Hanya saja, modelnya beraneka ragam. Begitu pula dengan obat. Generik kemasannya dibuat biasa, karena yang terpenting bisa melindungi produk yang ada di dalamnya. Namun, yang bermerek dagang kemasannya dibuat lebih menarik dengan berbagai warna. Kemasan itulah yang membuat obat bermerek lebih mahal. Obat Generik Berlogo (OGB) merupakan program Pemerintah Indonesia yang diluncurkan pada 1989 dengan tujuan memberikan alternatif obat bagi masyarakat, yang dengan kualitas terjamin, harga terjangkau, serta ketersediaan obat yang cukup.

        Tujuan OGB diluncurkan untuk memberikan alternatif obat yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat. Soal mutu, sudah tentu sesuai standar yang telah ditetapkan karena diawasi secara ketat oleh Pemerintah. Hanya bedanya dengan obat bermerek lain adalah OGB ini tidak ada biaya promosi, sehingga harganya sangat terjangkau dan mudah didapatkan masyarakat.
       Awalnya, OGB diproduksi hanya oleh beberapa industri farmasi BUMN. Ketika OGB pertama kali diluncurkan, Departemen Kesehatan RI gencar melakukan sosialisasi OGB sampai ke desa-desa. Saat ini program sosialisasi ini masih berjalan walaupun tidak segencar seperti pada awal kelahiran OGB. Pada awalnya, produk OGB ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan obat institusi kesehatan pemerintah dan kemudian berkembang ke sektor swasta karena adanya permintaan dari masyarakat.
         OGB mudah dikenali dari logo lingkaran hijau bergaris-garis putih dengan tulisan "Generik" di bagian tengah lingkaran. Logo tersebut menunjukan bahwa OGB telah lulus uji kualitas, khasiat dan keamanan sedangkan garis-garis putih menunjukkan OGB dapat digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. 
          Jadi untuk masyarakat jangan takut menggunakan obat generik karena obat generik memiliki khasiat yang sama dengan obat paten, lebih baik menggunakan obat generik yang dibisa didapatkan di sarana kesehatan seperti puskesmas atau poskesdes secara gratis daripada ke dokter praktek harus membayar untuk mendapatkan khasiat yang sama dengan obat generik.

Jumat, 28 Desember 2012

ROKOK ELEKTRONIK (E-CIGARETTE)


          Rokok Elektronik (Elecronic Nicotine Delivery Systems atau e-Cigarette) adalah sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern. Rokok elektronik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasisBeijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004, Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan teknologi yang muncul. Diserap secara resmi Ruyan SBT Co Ltd dan nama mereka diubah menjadi SBT RUYAN Technology & Development Co, Ltd.
           Rokok elektronik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak menimbulkan bau dan asap. Selain itu, rokok elektronik lebih hemat daripada rokok biasa karena bisa diisi ulang. Bentuknya ENDS seperti batang rokok biasa. Namun tidak membakar tembakau, seperti produk rokok konvensional. Rokok ini membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai. Produk itu dipasarkan dengan banyak nama, di antaranya rokok elektronik, ecigarro, electro-smoke, green-cig, dan smartsmoker. Rokok elektronik dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan rokok supaya berhenti merokok. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa. Label "HEALTH" pun terpasang jelas pada kemasannya.
             Selain itu dikabarkan rokok elektronik atau e-rokok memiliki harga yang lebih murah dibanding rokok asli di pasaran. Anda hanya harus mengganti baterai dan cairan yang memberikan rasa pada rokok tersebut.Tidak adanya pembakaran dalam rokok elektronik ini diklaim tidak akan memberikan aroma khas rokok yang biasanya tercium. Dalam dua menit bau rokok akan segera hilang. Ini tentu akan memberikan efek berbeda pada perokok yang terbiasa menghirup asap dan aroma rokok.
          Meskipun tidak memiliki tar atau asap dan karbondmonoksida yang biasa dihasilkan rokok asli. Rokok elektronik ini tetap mengandung nikotin cair yang dapat menyebabkan overdosis nikotin. Karena secara tidak langsung, Anda bisa saja menelan secara langsung nikotin tersebut. Tentu ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang fatal. Kecanduan nikotin ini yang tidak memberikan perbedaan apa pun jika Anda menghisap rokok asli atau rokok elektronik.

Seperti kata iklan teh botol, "apapun rokoknya bahayanya sama saja"
 so keep clean our air from smoke agar kita sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya.
BUDAYAKAN PHBS


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...